Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi dan Asuhan Gizi pada Pasien Anak dengan Riwayat Sindrom Nefrotik di Ruang Melati RSUD Tugurejo Semarang Provinsi Jawa Tengah
Main Author: | Afifaturrohma, Eki |
---|---|
Format: | Research NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://sipora.polije.ac.id/598/1/04.%20RINGKASAN.pdf https://sipora.polije.ac.id/598/2/09.%20BAB%201.%20PENDAHULUAN.pdf https://sipora.polije.ac.id/598/3/15.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf https://sipora.polije.ac.id/598/4/G42161782_LAPORAN%20LENGKAP.pdf https://sipora.polije.ac.id/598/ |
Daftar Isi:
- Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi dan Asuhan Gizi Pada Pasien Anak dengan Riwayat Sindrom Nefrotik di Ruang Melati RSUD Tugurejo Semarang Provinsi Jawa Tengah, Eki Afifaturrohma, NIM. G42161782, Tahun 2020, 145 Halaman, Program Studi Gizi Klinik, Jurusan Kesehatan, Politeknik Negeri Jember. Praktek Kerja Lapang (PKL) adalah kegiatan yang diprogramkan khusus pada mahasiswa semester VIII (delapan) bagi program studi D-IV Gizi Klinik selama 3 bulan yang dimulai dari tanggal 06 Januari hingga 30 Maret 2020. PKL dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang Provinsi Jawa Tengah. PKL yang dilakukan meliputi Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan dan Manajemen Asuhan Gizi Klinik. Kegiatan dalam MSPM dimulai dari analisa ketenagaan, analisa sarana dan prasarana, serta analisa higiene sanitasi dengan mengacu pada pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit Tahun 2013. Sedangkan kegiatan penyelenggaraan makanan yang dilakukan dimulai dari pembuatan anggaran belanja, perencanaan bahan makanan, pengadaan bahan makanan, penerimaan bahan makanan, penyaluran bahan makanan, persiapan bahan makanan dan bumbu, pengolahan makanan padat, lunak, dan cair, formulasi formula enteral rumah sakit, distribusi makanan serta evaluasi sisa makanan. Kegiatan Manajemen Asuhan Gizi Klinik di Instalasi Ruang Rawat Inap RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah dimulai dengan mahasiswa melakukan skrining gizi, menentukan resiko malnutrisi pada pasien, mengukur antropometri, melihat data biokimia, meninjau kondisi fisik dan klinis pasien, melakukan wawancara terkait dietary history, menilai status gizi pasien, mengidentifikasi kebutuhan gizi pasien, menetukan diagnosa dan intervensi yang tepat sesuai dengan kondisi pasien, serta memberikan konseling gizi dengan bantuan leaflet.