GEOMARINE 1: AUTONOMOUS USV (UNMANNED SURFACE VEHICLE) UNTUK MENDUKUNG SURVEI HIDRO-OCEANOGRAFI
Main Authors: | Pratomo, Danar Guruh; Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Rahmadiansah, Andi, Cahyadi, Mokhamad Nur; Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Anjasmara, Ira Mutiara; Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Khomsin, Khomsin; Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Adi, Fajar Setio |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Department of Geomatics Engineering
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://iptek.its.ac.id/index.php/geoid/article/view/4252 http://iptek.its.ac.id/index.php/geoid/article/view/4252/pdf_45 |
Daftar Isi:
- Survei hidro-oceanografi dilakukan untuk mengetahui karakteristik fisik dari suatu perairan. Salah satu kegiatan yang termasuk dalam survei hidro-oceanografi adalah penentuan kedalaman dan pencitraan bentuk topografi dasar laut. Pada umumnya, survei tersebut dilakukan dengan menggunakan wahana apung (kapal) yang relatif besar yang minimal dapat menampung surveyor dan pengemudi kapal. Wahana apung konvensional tersebut memiliki keterbatasan dalam bermanuver, terutama di daerah perairan yang dangkal dan sempit. Keterbatasan dalam mobilisasi, juga menjadi kendala ketika wahana apung konvensional akan digunakan untuk survei di area perairan pedalaman (sungai, waduk, dam, bekas galian tambang).Geomarine 1 merupakan solusi alternatif untuk melakukan survei hidro-oseanografi di daerah perairan dimana penggunaan wahana apung konvensional tidak dapat digunakan secara efektif. Geomarine 1 merupakan wahana apung tanpa awak (Unmanned Surface Vehicle) yang memiliki sistem mandiri (autonomous). Wahana apung tanpa awak ini dilengkapi dengan sensor anti tabrakan (collision avoidance) dan fungsi kembali ke titik awal (home return) apabila survei sudah selesai dilakukan ataupun pada saat baterai akan habis. Sensor survei hidro-oceanografi yang terdapat pada wahana ini merupakan kombinasi sensor akustik dan optik. Sensor akustik digunakan untuk penentuan kedalaman dan pencitraan topografi dasar laut, sedangkan sensor optik digunakan untuk perekaman kondisi fisik perairan secara visual.